PALEMBANG – Alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis untuk menangani pasien terkait virus corona rencananya akan diproduksi sendiri oleh Dinas Kesehatan Sumatera Selatan karena APD yang ada sekarang tak cukup.
Disebutkan Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nuraini, pihaknya memang sudah menerima lima paket APD dari Kementerian Kesehatan yang terdiri dari masker, pakaian pelindung, sepatu, dan pelindung wajah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) dalam waktu dekat juga akan mengirim 2.000 set APD. Namun, berdasarkan data Dinkes, ada sekitar 400.000 tenaga medis yang bertugas di Sumsel.
“Memang jauh masih kurang untuk memenuhinya. Makanya kita kerja sama dengan sejumlah instansi untuk memproduksi APD. Untuk paket bantuan APD dari pusat akan langsung diserahkan kepada rumah sakit rujukan utama penanganan Covid-19,” tutur Lesty pada Jumat (27/3/2020).
Lebih lanjut Lesty mengatakan, ia akan mengajak kerja sama mahasiswa fakultas kedokteran, siswa SMK, dan pihak swasta.
Pihaknya juga akan menerapkan standardisasi produksi APD yang sesuai dengan ketentuan. Namun, produksi APD tersebut saat ini masih terkendala dari sisi bahan baku.
“Beberapa bahan ada yang baru dipesan inden dulu. Kalau bahannya sudah ada, bisa langsung kita produksi,” Lesty menjelaskan.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan bahwa bantuan APD dari pusat hanya akan diberikan kepada tenaga medis yang bekerja di beberapa RS rujukan penanganan Covid-19.
“Tidak semua tenaga medis akan menggunakan APD. Hanya di beberapa RS yang menjadi rujukan,” ujar Herman.
Untuk itu Herman akan memesan 10 ribu APD menggunakan anggaran khusus Rp100 miliar yang dialokasikan Pemprov Sumsel untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran Covid-19.
“Mereka yang paling rentan tertular karena berhubungan langsung dengan pasien. Ketika nanti rapid tes juga petugas kesehatan akan menjadi prioritas, di samping pasien PDP dan ODP,” kata Herman. (leo)