PALEMBANG – Ali Fikri (48) pengatur otak perampokan toko emas Cahaya Murni yang berada di Pasar Sungai Lilin, Musi Banyuasin pada Kamis (23/3/2020) akirnya menyerahkan diri, karena takut mati.
“Aku lihat berita di hp itu, kawan ditembak mati. Karena aku takut ditembak juga jadi aku menyerahkan diri. Disitu aku mengatur strategi agar teman-teman bisa masuk ke toko emas tersebut,” kata pelaku Ali Fikri kepada Pelita Sumatera, Jumat (3/4/2020).
Ia menambahkan yang mempunyai ide merampok toko emas ialah ia dan Fendi lalu menyuruh temannya untuk menyiapkan kendaraan dan bergegas pegi dengan menggunakan 3 kendaraan bermotor dan 1 buah mobil.
Kemudian setelah berhasil merampok 7 kilogram emas dari toko emas Cahaya Murni, dia kabar ke Bengkulu. Namun, setelah melihat berita di sosd tersebut barulah menyerahkan diri ke Polda Sumsel
Ali mengaku hanya mendapatkan 3 juta rupiah dan ia menghimbau kepada 4 orang temannya yang belum tertangkap untuk menyerahkan diri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan melalui Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menuturkan Ali Fikri alias Apup warga Penyandingan Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan ilir adalah pelaku kedua yang muncul dalam CCTV.
“Pelaku ini orang kedua yang muncul di CCTV toko emas yang menggunakan jaket abu-abu sambil menggunakan senjata api,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi
Ia menambahkan dalam aksinya Ali sebagai salah satu eksekutor yang menggunakan senpi rakitan yang menodongkan ke korban. Dan di dalam rekaman kamera CCTV, pelaku juga meminta korban untuk mengeluarkan emas yang ada di etalase kaca toko
Menurut pengakuan pelaku, setelah berhasil merampok kedelapan pelaku lalu berpencar dan Ali melarikan diri ke Bengkulu.
Dari 8 orang tersangka yang merampok toko emas setidaknya sudah 3 orang yang tertangkap, 2 meninggal, satu tertangkap dan 5 lagi yang belum tertangkap. (ris)