LAMPUNG SELATAN—Pasca terjadinya Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) sebagian warga Banding Pesisir, akibat hujan yang turun dan sebagian warga masih berjaga-jaga.
” Kami sudah pulang kerumah masing-masing, bapak-bapaknya saja yang masih berjaga-jaga dijalan, di pinggir laut dan ada yang masih dikantor kecamatan. Alhmdulillah, disini turun hujan, sebagian warga memilih pulang kerumah masing-masing dan sekarang udah gak nyengat lagi baunya,”ujar Sherly warga Banding Pesisir, Lampung Selatan kepada Pelitasumatera.com,Minggu (12/4/2020).
Ia menambahkan pada saat kejadian semua warga Banding mengungsi di kantor Kecamatan Rajabasa yang lokasinya di daerah dataran tinggi. Sedangkan warga pesisir laennya seperti di Way Muli.
Berdasarkan informasi dari situs Magma Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam. Letusan pertama terjadi pukul 21.58 WIB. Terjadi erupsi Gunang Anak Krakatau pada hari Jumat, 10 April 2020, pukul 21.58 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 357 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik. Letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal kea rah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 40 mm dengan durasi 2248 detik. PVMBG merekomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diberbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah. (ris)