JAKARTA–Gubernur Sumatera Selatan, Anies Baswedan dicecar satu juta dolar pertanyaan tentang kapan virus corona (covid-19).
“Anda tahu ini pertanyaan bernilai US$ 1 miliar. Kami tidak bisa memberikan jawaban. Jika kami memiliki jawaban atas pertanyaan ini, kita pasti sudah berharap bebas sekarang. Ini masih merupakan sesuatu yang perlu kita dalami,” ujar Anies dilansir dari CNBC Indonesia, Rabu (29/4/2020).
Anies berpendapat jika kondisi objektif saat ini bukan hanya kasus Covid-19 yang mulai flat, namun juga penurunan kasus positif dan kematian. Kondisi ini, Anies sebut sebagai cerminan dampak dari kebijakan dua minggu lalu.
Melihat dari perataan kurva yang terjadi hari ini, maka dalam dua minggu ke depan akan terus nampak penurunan. Dengan tren yang demikian Anies berharap agar segera keluar dari periode pandemi ini.
Hal yang perlu digalakkan saat ini adalah meningkatkan kapasitas tes dan melakukan pelacakan bagi mereka yang ada kemungkinan terinfeksi. Kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan isolasi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, menurut para ahli jika jumlah orang yang terinfeksi sedikit maka mereka yang terinfeksi dikarantina. Tapi jika mereka yang terinfeksi banyak, maka yang tidak terinfeksi dikarantina.
Anies optimis jika pasien dalam pengawasan (PDP) menurun, kasus kematian menurun, maka kondisi akan segera kembali normal. Kasus di DKI Jakarta ia sebut menjadi sorotan banyak pihak. Tidak hanya media di DKI Jakarta, namun juga dari seluruh penjuru dunia.
“Dan sama seperti kalian di luar kami di sini Mengawasi apa yang terjadi di Spanyol, apa yang terjadi di Italia, Inggris, di Amerika Serikat, di Korea,” tutur Anies.
Pengawasan yang sama juga turut Indonesia lakukan, melihat negara-negara lain yang mulai melakukan pelonggaran pembatasan. Mengambil pelajaran dari negara-negara lain untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.