
Barcelona – Pep Guardiola dianggap beruntung karena mewarisi tim yang sudah sangat matang warisan dari Frank Rijkaard.
Guardiola memulai kariernya sebagai pelatih tim utama saat diangkat sebagai pelatih Barcelona usai menangani Barcelona B pada 2008 silam.
Ia menjalani karier yang luar biasa saat menukangi Blaugrana.
Guardiola yang menggantikan Frank Rijkaard mampu mengantarkan Barcelona meraih 14 trofi selama dirinya melatih tim asal Catalonia ini hingga 2012.
Ia bahkan mampu membawa El Barca meraih enam gelar sekaligus (sixtpule) dalam satu tahun yaitu pada 2009.
Meski begitu, nada sumbang terkait keberhasilan Guardiola melatih Barcelona tetaplah ada.
Salah satunya datang dari mantan rekan Guardiola saat masih bermain di Barcelona, Hristo Stoichkov.
Peraih Ballon d’Or 1992 ini merasa kesuksesan Guardiola ini tak lepas dari skuat Barcelona saat itu memang sudah matang. Rijkaard mampu membentuk kerangka tim Barcelona dengan baik.
Itu memudahkan Guardiola karena tinggal meneruskan warisan Rijkaard. Ia hanya perlu mengorbitkan beberapa pemain muda yang sudah dikenalnya saat melatih tim Barcelona B.
“Pekerjaan Pep itu mudah, karena dia tahu betul sistem pembinaan pemain muda. Frank Rijkaard membentuk skuat yang kemudian diambil alih oleh Guardiola,” ujar Stoichkov dikutip dari Mirror.
“Messi dan pemain lain sudah memulai debutnya dengan Rijkaard. Hal-hal spektakuler pasti akan dicapai mereka dengan atau tanpa Pep.”
“Ada juga Thierry Henry, Deco, Ronaldinho, Rafa Marquez, Carles Puyol dan Victor Valdes di skuat itu.”
“Ada beberapa pemain yang harus dijual Pep, tetapi Andreas Iniesta dan Pedro masuk ke tim. Waktu bermain Messi sudah lebih banyak- maka tim ini sudah sangat komplit,” jelasnya.
Keraguan terkait kemampuan Pep dalam membentuk tim tak sekadar muncul saat di Barcelona. Ketika melanjutkan karier di Bayern Munich, ia juga terbilang dibekali skuat yang sudah matang.
Saat mulai menukangi Bayern pada 2013, Guardiola mengambil alih tim yang di musim sebelumnya meraih treble winners di bawah besutan Jupp Heynckes.