Bersama AC Monza, Silvio Berlusconi Ingin Rasakan Lagi Persaingan Serie A

Silvio Berlusconi (Foto: Ist)

Lombardy – Silvio Berlusconi merajut mimpi bersama AC Monza. Bersama klub barunya, taipan 83 tahun itu ingin merasakan lagi kemegahan Serie-A.

Monza baru saja mendapat jatah promosi ke Serie B musim depan. Kepastian tersebut diperoleh usai Serie C musim ini dinyatakan berhenti karena pandemi virus Corona.

Sebagai pemuncak klasemen sementara Serie C grup A dengan 61 poin dari 27 laga yang sudah dimainkan, Monza pun dipastikan naik kasta. Hal ini disyukuri oleh Berlusconi.

“Kami memuncaki klasemen dan bertahan di sana sebelum liga ditangguhkan. Sekarang kami akan membangun tim lagi untuk bermain di Serie B musim depan,” kata Berlusconi kepada harian lokal Il Cittadino, dikutip Football Italia.

Semenjak mengakuisisi Monza pada 2018, eks Perdana Menteri Italia ini memang bertekad membawa timnya lolos ke Serie A. Monza belum pernah berlaga di kasta tertinggi sepakbola Italia itu.

“Promosi ke Serie A jelas bergantung banyak faktor, tapi saya sudah memahami beberapa di antaranya, dan kami akan melakukan segalanya untuk memaksimalkannya,” jelas Berlusconi.

“Bersama para pemain dan pelatih, saya selalu melakukan apa yang dulu saya lakukan di AC Milan. Saya berhubungan baik dengan mereka, memberi saran, memberi motivasi. Saya mengucapkan selamat atas performa mereka di lapangan, dan bila diperlukan, saya pun melakukan pengamatan,” jelas eks pemilik Rossoneri itu.

Monza ditargetkan lolos ke Serie A pada tahun 2021. Meski Monza bertetangga dan dulunya bagian dari Kota Metropolitan Milan, Berlusconi menolak timnya disebut sebagai ‘tim Milan ketiga’ setelah AC Milan dan Inter Milan, andaikan bisa promosi.

“Sebutan itu bisa dianggap sebagai pujian, tapi Monza bukan tim ketiga dari Milan. Monza ya dari kota Monza, Brianza, dan mewakili 900 ribu penghuninya,” ujar Berlusconi lagi.

“Kota ini punya identitasnya sendiri, yang jelas berbeda dengan Milan,” tukasnya.

Berlusconi merupakan pemilik Milan di periode 1986-2017. Di bawah kepemimpinannya, Il Diavolo Rosso meraih 8 scudetto dan 5 Piala/Liga Champions, serta dikenal sebagai tim mewah bertabur bintang.