OKI – Kabupaten Ogan Komering Ilir didorong menjadi pelopor listrik pintar di Provinsi Sumsel. Sebanyak 53 persen pelanggan PLN di wilayah ini sudah bermigrasi ke listrik prabayar. Penerapan listrik prabayar diyakini memberikan banyak kemudahan baik kepada pelanggan, PLN, maupun pemerintah daerah dalam menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Manager PLN ranting Kayuagung, Okta Febriansyah mengatakan program migrasi penggunaan listrik prabayar ini merupakan solusi bagi masyarakat untuk dapat mengelola penggunaan energi listrik sesuai dengan kebutuhan.
“Selain bisa mengatur sendiri penggunaan listrik, program prabayar bisa lebih hemat dengan menggunakan PLN Mobile yang akan dibebaskan dari biaya administrasi, kalau 50 ribu ya hanya bayar segitu tanpa ada tambahan administrasi lainnya” terang dia.
Satu hal yang tak kalah penting, perlu adanya pemeliharaan jaringan listrik (memotong pohon dan hal lain yang bisa menjadi pengantar aliran listrik) agar tidak terganggu sehingga pengguna layanan bisa menggunakan dengan maksimal serta meminalisir pemadaman listrik di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Sekretaris Daerah OKI, H. Husin, S.Pd., MM., M.Pd mengatakan, meski perlu adaptasi, pemerintah kabupaten OKI berharap pelanggan listrik di OKI menjadi desa pintar melalui migrasi ke listrik prabayar. Hal itu, menurut dia, akan terwujud apabila terbangun komunikasi yang baik antar pihak terkait.
“Meskipun ini punya dampak positif, tetapi jika masyarakatnya tidak terlalu tertarik maka juga bisa menjadi problem. Nah, harapan kita pelanggan lain bisa menyusul,” tuturnya.
Husin mengatakan migrasi listrik dari pasca bayar ke sistem Prabayar, dinilai mampu membantu dalam efisiensi biaya pemakaian listrik bagi masyarakat.
“Kalau dulu kita gunakan pemakaian listrik dan kemudian harus di bayar sebelum tanggal 20 setiap bulannya, dengan adanya program listrik prabayar ini kita bisa mengobrol sendiri penggunaan listrik, jadi bisa menjadi alternatif untuk berhemat,” imbuhnya.