Palembang – Malang melintang di korps berbaju coklat khususnya di kota Pempek. Warga metropolis sudah cukup mengenal sosok yang satu ini.
Dialah Kompol Irwan Andetta, mantan Kasat Lantas Polresta Palembang yang sekarang menjabat Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sumsel.
Pria murah senyum ini dilahirkan di kota Bengkalis, Riau 31 Maret 1984. Lahir dari keluarga sederhana, ayah tiga anak ini lulusan Akpol (Akademi Kepolisian) 2005.
Kompol Irwan Andetta menceritakan bahwa menjadi seorang Anggota Polri merupakan cita-citanya sejak kecil.
“Saya tidak ada keluarga anggota polisi. Keinginan ini muncul sejak saya kelas 2 SMP, dan saya punya sahabat 1 bangku, bapaknya Kapolres Kampar,” cerita Kompol Irwan.
Dia mengingat pada waktu itu, sahabatnya berkata kepada dirinya kalau ingin ikut taruna, berjalan waktu lulus SMP yang bersangkutan masuk Sekolah Taruna.
“Saya sekolah SMA Negeri 1, syukur saya sekolah berprestasi dari SD, SMP sampai SMA saya juara umum terus. Dan saya aktif di organisasi OSIS.”
“Dan saat itu saya mulai berlatih dan mendaftarkan diri, ada 9 orang dari kabupaten saya, dan ada 1000 lebih peserta.”
Itu pendaftaran bulan Maret tahun 2002, kemudian saya memasuki tahap tes, Lalu di tes awal teman-teman saya dari kabupaten itu sudah gugur semua.
“Tinggal saya sendiri, saya tes terus sampai akhir, Alhamdulillah saya tidak sangka saya terpilih dari 1.000 peserta, cuma 9 yang lulus untuk dikirim ke pusat,” ujarnya.
“Alhamdulillah saya lulus dan berangkat ke Semarang. Saya bertekat ketika saya pulang kampung, saya sudah berhasil itulah motivasi saya,” sambungnya.
Setelah lulus dan mengikuti pendidikan, Kompol Irwan bercerita bahwa saat masuk tingkat 1, Ibu saya meninggal di bulan Maret, saya terakhir bertemu Ibu saya itu waktu saya pelantikan di bulan Oktober.
“Pada saat ibu saya meninggal Saya tidak sempat bertemu, karena di tingkat 1 tidak bebas untuk berkomunikasi, karena tingkat awal tadi,” tuturnya.
Usai lulus pendidikan, dirinya pertama kali ditugaskan di Semaranh. Dan sekali lagi dirinya mengucap syukur kepada Allah SWT karena biasanya kalau penempatan di Jawa itu orang berprestasi.
“Alhamdulillah saya berprestasi di Akpol, juga masuk 50 besar dari 200 siswa tadi. Semarang saya ditempatkan dinas di Polres Blora, disitu saya berkarir di lalulintas, saya menjabat Kanit patroli lalu-lintas.”
“Saya 3 tahun disitu, kemudian saya berpindah di Polres Kudus, di Polres Kudus juga saya berkarir di lalu-lintas, saya menjabat Kanit regident.”
Kemudian saya menjabat KBO Lantas, 80 % karir saya itu di lalu-lintas. Lalu di 2010 Saya sekolah PTIK, saya angkatan ke 58. Setelah itu 2012 saya ditempatkan di Palembang
“Penempatan pertama saya ke SPN Betung dulu, seluruh lulusan PTIK waktu itu diperbantukan di Betung. Dan saya waktu itu danyon siswa, 6 bulan saya di Betung. kemudian saya ditarik ke Polda tahun 2013, Kemudian saya pindah menjadi wakasat lantas di tahun 2015, saya menjabat satu tahun setengah,” ujarnya.
Kemudian saya pernah menjadi kasigar, waktu saya kasigar kita pernah membuat tilang elektronik, dan kita penggeraknya di sini sehingga berhasil.
Kemudian saya menjadi Kasi STNK Kemudian dari situ saya di promosikan menjadi Kabag Ops.
Selanjutnya Kasatlantas Polrestabes Palembang, dan sekarang menjabat Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sumsel.