Dalai Lama Disebut Pedofil usai Minta Bocah Laki-laki Cium Bibirnya

Palembang – Kepala Biksu Umat Buddha di Tibet, Dalai Lama melakukan aksi menjijikan dengan meminta seorang anak lelaki mencium bibir dan menghisap lidahnya. Aksinya ini dinilai netizen termasuk pedofilia dan pelecehan anak.

Aksi menjijikan tersebut dilakukan Dalai Lama ke-14 bernama Tenzin Gyatso, sudah berusia 87 tahun dan 82 tahun menjadi Raja Tibet.

Momen Dalai Lama meminta ciuman itu viral di media sosial Twitter, memperlihatkan lelaki berkepala plontos dengan setelah busana biksu merah dan oranye memegang tangan seorang anak lelaki yang usianya diperkirakan 8 hingga 9 tahun.

Setelah memegang tangannya, Dalai Lama lantas memonyongkan bibirnya dengan isyarat minta dibalas ciuman, setelah sedikit dibalas. Dalai Lama berkata meminta anak tersebut menjilat atau menghisap lidah yang dijulurkan. Anak yang tidak tahu apa-apa itu hanya bisa menuruti perkataan orang paling nomor satu paling berpengaruh di Tibet itu.

“Waspada pedofilia, Dalai Lama memanggil seorang bocah lelaki, menciumnya di bibir, meminta ciuman lidah juga. Perhatikan juga saat ia memegang tangan anak lelaki itu, menjijikan dan tampaknya merupakan kasus penganiayaan anak,” ungkap @isaifpatel melalui cuitannya yang viral dikutip suara.com, Senin (10/4/2023).

Setelah viral, cuitan itu memicu perdebatan publik hingga tidak sedikit yang menganggap banyak orang dewasa yang berada di lokasi itu mendukung apa yang dilakukan Dalai Lama kepada anak tersebut.

“Kemungkinan besar, orangtuanya adalah bagian dari kerumunan yang memuji tindakan Lama,” komentar @PaushaliSahu.

“Saatnya menyelidiki dan menggali kejahatannya terhadap anak di bawah umur, meski hanya ada sedikit peluang,” timpal @mumbaiactor_

Sementara itu mengutip Hello Sehat, pedofilia adalah gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidap pedofilia disebut pedofil. Seseorang bisa dianggap pedofil jika usianya minimal 16 tahun.

Pedofilia juga lebih dikenal dengan aksi pelecehan anak, tapi istilah ini keliru karena pedofilia adalah penyakit. Apalagi tidak semua pedofil melakukan pelecehan pada anak, dan tidak semua orang yang melakukan kekerasan seksual pada anak-anak merupakan pedofil.