Palembang – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru utarakan dirinya hampir tidak pernah absen pada setiap perayaan Hindu karena ada ikatan moril dengan Bali, karena peristiwa Gunung Agung tahun 1963 dan orangtuanya pada saat itu menerima serta mempersatukan hingga dinamai Nusa Bali.
Hal tersebut diutarakan pada saat acara Moderasi Beragama dan Penataran
Mangku serta Serati Banten Masyarakat
Hindu dengan tema “Memaknai Hari Raya
Suci Nyepi sebagai Moderasi Beragama
dan Harmonis Ritual Menuju Spiritual
dalam Menciptakan Kerukunan dan
Kebersamaan” bertempat di Pasraman Satya Dharma Lubuk Lempuing Jaya, Seberuk, Ogan Komering Ilir, Senin (17/4/2023).
“Beragama itu harus bergembira dan itu Saya hormati, yang sudah baik diteruskan dan semua agama baik. Terimakasih pak Jendral Wisnu atas kehadiran pada acara ini dan Sumsel tahun ke tahun mendapat brand zero konflik. Saya titip kepada pemangku jabatan terus perhatian dan semua sama di negara serta selalu terus berkarya” ujar HD.
Lanjut HD, Kita harus mempersiapkan generasi mendatang, karena 2 dekade ke depan bonus demografi, jangan salah menuntun dan Ogan Komering Ilir berhasil menurunkan angka Stunting juara 1 di Sumsel dengan angka 17 persen.
“Jangan jadi star sindrome tetap kita pertahankan keberhasilan angka tersebut dan selalu berbuat yang terbaik” tutup HD.
Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, H. M. Dja’far Shodiq utarakan Kita tahu bahwa manusia Pencipta nya satu. Dirinya mengajak bersama majukan negara dan berharap tokoh agama menciptakan konstruksi kemanusiaan serta konstruksi kedamaian guna menghadapi 45 tahun kedamaian.
Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) mengajak selalu mendukung pemerintah provinsi dan pemkab dengan meningkatkan SDM dimana manusia ciptaan Tuhan dengan sadar dengan membangun ekosistem Pancasila dan dihari perayaan guna introspeksi diri.