Disapa Orang Tak Dikenal, Ibu Ini Kehilangan 6 Suku Emas

PALEMBANG – Diduga terkena hipnotis, ibu rumah tangga (IRT) di Palembang bernama Ra Lisna Purnamawati (51) menjadi korban penipuan hingga kehilangan 6 suku emas senilai sekitar Rp33 juta.

Warga Jalan Tanjung Barangan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB I, Palembang ini kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.

Peristiwa itu dialami korban pada Sabtu (29/7/2023) sekira pukul 07.00 WIB di Jalan Tanjung Barangan, tak jauh dari rumahnya. Saat itu, korban hendak ke pasar kalangan.

Di perjalanan korban ditemui oleh orang tak dikenal yang menanyakan alamat. “Terlapor awalnya menanyakan alamat, lalu mengatakan bahwa orang tuanya sedang sakit dan dirawat di RS Siti Khadijah. Terlapor berkata kembali, bahwa membutuhkan uang untuk biaya perawatan,” katanya, Sabtu (29/7/2023) sore.

Di sela pembicaraan, terlapor lalu mengeluarkan sebuah koin berwarna emas yang diakui pelaku merupakan peninggalan dari puyang yang memiliki banyak khasiat.

“Saya seperti dihipnotisnya, setiap perkataan saya percaya. Di saat, terlapor mengatakan jika saya mau, saya harus memberikan sesuatu apa yang saya miliki. Saya jawab, saya ada uang dan emas, tapi ada di rumah,” katanya.

Tidak lama kemudian datang lagi orang lain yang ikut berbicara dengannya. Orang itu berbicara bahwa koin itu bagus dan jika dijual kembali bisa mencapai Rp1 miliar.

“Saya yakin orang kedua itu adalah temannya terlapor. Saya mendengar perkataan kedua orang itu, tambah percaya. Saya cepat pulang ke rumah untuk mengambil perhiasan emas, ada 6 suku emas saya bawa semua. Kemudian kembali lagi menemui terlapor, lalu saya berikan perhiasan emas saya. Dan terlapor memberikan koin berwarna emas kepada saya” ungkapnya.

Kemudian korban pulang untuk membuktikan khasiat dari koin emas dari tersebut. “Seingat saya, sebelum mencoba khasiatnya. Saya disuruh oleh terlapor untuk melaksanakan ibadah sholat terlebih dahulu, setelah sholat saya tes koin itu dipotongkan dengan keset kaki. Tapi keset itu tidak terpotong. Dari situlah saya sadar, bahwa sudah ditipu oleh orang tersebut,” ujarnya.