Dua Kali Lakukan Begal, Unyil Ditangkap Jatanras Polda Sumsel

PALEMBANG – Jupriansyah alias Unyil (23) ditangkap Unit II Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, setelah melakukan dua kali aksi pembegalan. Hasil curian dijual, uangnya untuk main judi slot, narkoba bahkan untuk acara yasinan 40 hari almarhum bapaknya.

Aksi begal tersebut dilakukannya di lokasi sama, kali keduanya dilakukan di Jalan Komplek Perkuburan Talang Kerikil, Kelurahan Sukajaya Sako Palembang, 25 Mei 2023 lalu.

Dihadapan petugas dirinya mengaku perbuatannya, kalau kejadian pembegalan tersebut dua kali dilakukan. Dimana pertama bersama satu temannya dan terakhir ia beraksi sendirian.

“Pertama bareng sama satu teman, pas kedua sendirian. Ketika bertemu dengan korban di tongkrongan sudahnya, saya minta antara kemudian ditengah jalan motor saya rebut, korban saya pukul bagian belakang kemudian motornya saya bawa kabur,” ungkapnya.

Setelah berhasil melakukan pembegalan sepeda motor, langsung di jualnya di daerah Rambutan, Kemudian hasil curian di bagi bersama temannya digunakan untuk bermain selot dan narkoba.

“Pertama dapet sepeda motor beat langsung di jual, di bagi Rp 700 ribu satu orang. Uangnya digunakan buat yasinan 40 hari bapak sisanya buat pakai selot dan narkoba,”ujar warga Talang Kelapa Banyuasin kepada petugas Selasa (22/8/23).

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika mengatakan, satu tersangka kita tangkap dalam kasus pembegalan dimana aksinya dilakukan dua kali. Dengan modus mengancam dan berkelahi dengan korbannya.

“Dimana aksi saat korban berboncengan dengan korban, kemudian ditengah jalan pelaku memukul pundak koran dan sempat dilawan korban. Karena sudah berdaya pelaku membawa kabur sepeda motor Revo melok korban,” kata Agus kepada awak media.

Sementara saat ini yang bersangkutan masih kita lakukan interogasi bersangkutan, tidak menutup kemungkinan masih ada pelaku yang lain. Saat melakukan pembegalan dengan tersangka kita satu ini.

“Satu tersangka kita tangkap, namun masih dalam penyelidikan apakah masih ada temanya saat melakukan aksinya. Dimana aksi pertama pengakuan bersama satu temanya,” tandasnya.