Palembang – Lembaga Survei Cyrus Network mulai merilis peluang pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
CEO Cyrus Network Fadhli MR di Palembang, Minggu, mengatakan pihaknya melakukan survei mulai 1 – 5 Oktober 2024, dengan mengambil sampel 1.200 responden, yang tersebar secara proporsional di 120 desa terpilih dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel.
Dia menjelaskan penarikan sampel survei itu dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error sebesar +/- 2,89 persen.
Hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network tersebut menunjukkan elektabilitas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel paling tinggi untuk pasangan Herman Deru – Cik Ujang dengan angka 64,7 persen.
Selanjutnya, pasangan Mawardi Yahya – Anita Noeringhati mencapai 15,0 persen dan pasangan Eddy Santana Putra – Riezky Aprilia sekitar 10,3 persen.
Sementara sisanya yang mengaku belum memutuskan, masih ragu, dan tidak tahu ada sekitar 7,2 persen, tidak menjawab atau rahasia 2,4 persen dan yang tidak memilih 0,4 persen.
Dalam pertanyaan terbuka pada hasil survei tersebut menyebut nama calon gubernur petahana Herman Deru dianggap masih paling layak dipilih menjadi gubernur dengan angka mencapai 55,9 persen, diikuti Mawardi Yahya 10,8 persen, dan Eddy Santana Putra 5,9 persen.
Dalam pertanyaan tertutup tidak berpasangan, di mana responden diberikan pilihan jawaban, yakni elektabilitas calon gubernur Herman Deru sekitar 65,1 persen, Mawardi Yahya 14,1 persen, dan Eddy Santana Putra 10,7 persen. Sementara posisi calon wakil gubernur, menunjukkan elektabiltas Cik Ujang sekitar 42,7 persen, Anita Noeringhati 14,2 persen, dan Riezky Aprilia 9,1 persen.
Menurut dia, dengan selisih angka elektabilitas pasangan yang cukup jauh, dan waktu pencoblosan yang kurang lebih hanya tinggal lima minggu, elektabilitas Herman Deru -Cik Ujang sulit untuk dikejar.
“Masih ada waktu sekitar lima minggu yang bisa dimanfaatkan. Namun, dengan melihat selisih angka dan sisa waktu saat ini, berat bagi penantang untuk dapat mengejar elektabilitas calon petahana. Sulit tapi bukan berarti tidak mungkin ya,” ujarnya.
Ia mengatakan keunggulan Herman Deru karena kinerjanya sebagai gubernur dinilai baik oleh masyarakat Sumsel. Tingkat kepuasan, terhadap kinerja Herman Deru sebagai gubernur mencapai 75,3 persen. Responden yang merasa puas ada 67,4 persen dan yang sangat puas 7,9 persen, sementara yang tidak puas 18,4 persen dan sangat tidak puas hanya 2,5 persen.
“Kelebihan umum seorang petahana adalah karena punya waktu lebih lama untuk mensosialisasikan diri dan menunjukkan kinerja serta hasil kerjanya saat menjabat,” ujarnya.
Ketika responden ditanya apakah Herman Deru layak dicalonkan kembali untuk lima tahun ke depan, sekitar 71,8 persen menjawab layak, 11,9 persen menjawab sangat layak, dan hanya 9,9 persen yang menilai tidak layak, sertan 1,1 persen menilai sangat tidak layak.
Sementara penilaian terhadap kinerja wakil gubernur, yakni Mawardi Yahya juga tergolong baik, meskipun tidak setinggi gubernur sebanyak 55,8 persen responden mengaku puas, 3,1 persen sangat puas pada kinerja Wakil Gubernur. Namun, mengaku tidak puas ada 20,5 persen dan 0,7 sangat tidak puas.