PANGKALAN BALAI — Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki potensi pertanian yang melimpah, khususnya dalam produksi padi yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Meskipun Kota Palembang merupakan ibu kota provinsi ini, luas lahan padi di kota tersebut tidak sebesar beberapa daerah lain di Sumsel.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024 yang dikutip dari situs banyuasinkab.bps.go.id, Luas panen padi di Kabupaten Banyuasin pada 2024 diperkirakan sekitar 521,25 ribu hektare, mengalami peningkatan sebanyak 17,11 hektare atau 3,30 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 504,14 ribu hektare.
Produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 2.842,56 ribu ton GKG, mengalami peningkatan sebanyak 9,79 ribu ton GKG atau 0,35 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebesar 2.832,77 ribu GKG.
Produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 1.632,35 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 5,62 ribu ton atau 0,35 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 1.626,73 ribu ton.
Sebaliknya, Kota Palembang yang terletak di tengah provinsi memiliki lahan padi yang relatif terbatas.
Daerah penghasil beras terbesar di Sumsel tersebar di beberapa wilayah. Mulai dari sekitar Palembang, bagian barat hingga selatan Sumsel.
Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah penyumbang padi terbesar di Indonesia.
Tahun 2023 lalu, Sumatera Selatan telah menghasilkan padi sebanyak 2 832 774,00 ton. Sementara di tahun 2022, jumlah padi yang dihasilkan Sumatera Selatan mencapai 2 775 069,26 ton. Total padi itu dihasilkan dari 17 daerah yang ada di Sumatera Selatan yakni 13 kabupaten dan 4 kota.
Setiap daerah di Sumatera Selatan juga menghasilkan padi dengan jumlah yang berbeda-beda.
Dari 17 daerah yang ada, ternyata ada 5 daerah yang menjadi penghasil padi terbesar di Sumatera Selatan. Kelima daerah tersebut telah memproduksi padi lebih dari 300 ribu ton per tahunnya.