Sembilan Daerah di Sumsel Berpotensi Bencana Hidrometeorologi

Palembang – Sejumlah wilayah di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini tengah menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi saat musim penghujan. Kondisi cuaca di Palembang dan sekitarnya sudah memasuki puncak musim penghujan yang diperkirakan berlangsung dari September 2024 hingga Januari 2025. Kondisi ini berisiko menyebabkan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor.

Kepala BMKG SMB II Palembang, Siswanto, mengungkapkan, fenomena iklim global La Nina yang lemah turut memperburuk situasi ini dimana perbedaan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah yang lebih hangat dibandingkan bagian barat berpotensi mempengaruhi pola cuaca dan meningkatkan intensitas hujan di beberapa wilayah di Sumsel.

“Fenomena iklim global La Nina yang lemah turut memperburuk situasi ini dimana perbedaan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah yang lebih hangat,” ujarnya, Senin (13/1/2025).

Ditambahkan Siswanto, beberapa wilayah di Sumsel yang harus diperhatikan terkait dampak hidrometeorologi basah antara lain bagian barat dan dataran tinggi, seperti Musi Rawas Utara, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Musi Rawas, Pagar Alam, dan Oku Selatan. Selain itu, daerah hilir seperti Muara Enim, Oku Timur, dan Palembang juga perlu diwaspadai terkait potensi banjir dan longsor.

Siswanto mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan diminta untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru serta mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko bencana. Pihaknya akan berkerja sama dengan pihak lainnya untuk memperkuat upaya mitigasi bencana untuk menghadapi potensi ancaman yang ada.