PALEMBANG – Ketua Wali Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumatera Selatan, Tjik Harun berharap saat perayaan Tahun Baru Imlek 2576 maupun Cap Go Meh tidak hujan.
“Mudah-mudahan cuaca bagus, dan terang. Sehingga banyak yang ibadah, kalau hujan kan kasian,” kata Pengelola Kelenteng Candra Nadi Soei Goeat Kiong (Dewi Kwan Im).Tjik Harun yang juga panita Cap Go Meh, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, jika banyak yang ibadah artinya banyak yang berdoa. Kalau banyak yang berdoa jadi banyak berkah dan kalau banyak berkah jadi banyak rezeki serta makmur.
“Untuk persiapan Imlek belum paling kalau ada yang lagi senggang bersih-bersih bagian luar. Untuk bersih-bersih satu Minggu jelang Imlek baru bersih-bersih altar,” katanya.
Lalu untuk lampion juga masih dipersiapkan dan dipilih mana yang bisa dipasang dan mana yang sudah tidak layak pakai. Karena ada aja yang sudah pecah dan lain. Tahun ini kalau lampion ada ratusan nanti dipasangnya.
“Imlek ini natural saja, sebagai refleksi diri dan untuk introspeksi diri. Apa yang telah diperbuat selama satu tahun ini dan kalau ada yang salah diperbaiki, supaya lebih bijak lagi,” katanya.
Menurutnya, momen Imlek juga sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan dan para dewa, karena selama satu tahun bisa berjalan dengan baik. Mungkin bisnisnya ada yang susa, tapi masih diberikan kestabilan dan lainnya.
“Harapannya Tahun Baru Imlek 2576 lebih bagus lagi, baik dari kesehatan dan bisnis nya. Seperti yang diketahui tahun ini Shio Ular. Ular simbol kesehatan, jadi harapannya panjang umur dan sehat,” katanya.
Menurutnya, di tahun ular, tergantung karakteristiknya. Contohnya saja saat Shio naga itu kan karakteristiknya arogan, sombong dan terlihat seperti itu pada 2024. Lalu di 2025 ini ular, ya kurang lebih seperti itu juga,” katanya
Seperti diketahui kalau ular itu culas, berkelit, licik, dan lain-lain. Maka pada 2025 akan ditemukan pula sifat-sifat ular seperti itu.