Lamine Yamal Tetap Jalani Ramadan di Tengah Jadwal Padat Barcelona

Palembang – Pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan meski harus menghadapi jadwal padat bersama timnya. Pemain 17 tahun itu dikenal sebagai salah satu pesepak bola muslim yang taat di La Liga.

Menurut laporan Football Espana, Ramadan tahun ini menjadi pengalaman pertama bagi Lamine Yamal berpuasa secara aktif.

Dalam beberapa sesi latihan Barcelona, Yamal terlihat tetap menahan diri untuk tidak minum ketika rekan-rekannya beristirahat. Komitmennya terhadap puasa menunjukkan kedisiplinan tinggi, meski harus berlatih dengan intensitas tinggi bersama Blaugrana.

Barcelona memahami kondisi Yamal selama Ramadan dan memberikan dukungan penuh agar ia tetap bisa menjaga kebugarannya. Klub juga menyesuaikan pola makan dan nutrisinya untuk memastikan performanya tetap optimal.

Namun, Yamal mendapatkan izin khusus untuk tidak berpuasa di hari pertandingan. Hal ini diberikan demi menjaga staminanya saat bertanding di level tertinggi.

Selain itu, pemain yang berposisi sebagai winger itu juga telah diberi panduan terkait asupan makanan beberapa hari sebelum pertandingan agar tubuhnya tetap dalam kondisi terbaik.

Di luar lapangan, Yamal memanfaatkan waktu berbuka dengan keluarga dan teman-temannya. Ia kerap berkumpul di rumah pamannya di Rocafonda untuk menjalankan tradisi berbuka bersama. Hingga saat ini, kebiasaan ini tidak berdampak pada performanya di atas lapangan.

Barcelona bukan kali pertama memiliki pemain muslim yang tetap berpuasa saat kompetisi berlangsung. Sebelumnya, pemain seperti Franck Kessie dan Ousmane Dembele juga menjalankan ibadah puasa saat membela Blaugrana.

Menurut data dari Relevo, saat ini ada 34 pemain muslim yang aktif di La Liga. Real Valladolid menjadi klub dengan jumlah pemain muslim terbanyak, dengan tujuh pemain. Klub besar seperti Real Madrid juga memiliki pemain muslim seperti Arda Güler dan Antonio Rudiger.

Kondisi di La Liga cukup menguntungkan bagi para pemain muslim karena sebagian besar pertandingan digelar setelah matahari terbenam. Hal ini memungkinkan pemain seperti Yamal untuk tetap menjalankan ibadah puasa tanpa mengganggu performanya di lapangan.

Dengan dukungan Barcelona dan disiplin pribadinya, Lamine Yamal terus berusaha menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai pesepak bola profesional dan keyakinannya sebagai seorang muslim.