


Jakarta — Dalam upaya mewujudkan pentingnya peran perpustakaan guna meningkatkan martabat bangsa melalui penyediaan akses informasi dan pengetahuan, Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, SP melakukan audiensi ke Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, di Kantor Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Rabu (21/08/2025).
Dengan didampingi Asisten I Setda Kabupaten Banyuasin, Ir. Izromaita, Netta menekankan tujuan kunjungan ini adalah salah satu upaya memperkuat hubungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan visi “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa”, yang menekankan peran penting perpustakaan dalam meningkatkan martabat bangsa melalui penyediaan akses informasi dan pengetahuan.
Wabup Netta diterima langsung oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Dr. Adin Bondar, S.Sos., M.Si, Direktur Standarisasi dan Akreditasi, Dra. Made Ayu Wirayati, M.I.Kom dan Pustakawan Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Rita Suartini, S.IP.
Dalam kesempatan ini juga Netta menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi Perpustakaan Umum Kabupaten Banyuasin berupa keadaan kondisi Perpustakaan Umum Kabupaten Banyuasin belum memiliki pagar, sedangkan untuk halaman dan lahan parkir masih berupa tanah yang tidak rata dan belum memiliki struktur penutup yang memadai.
Kondisi belum adanya pagar, serta permukaan tanah seperti ini seringkali menimbulkan masalah, seperti:
1. Gangguan Keamanan: Lahan parkir dan halaman yang tidak berpagar lebih mudah dimasuki oleh kendaraan yang tidak berkepentingan, hewan ternak, atau bahkan orang yang berniat jahat.
2. Masalah Estetika: Area yang tidak berpagar seringkali terlihat kurang rapi dan tidak terorganisir. Pemasangan conblock mungkin terlihat kurang optimal jika tidak ada batasan yang jelas antara halaman dengan area sekitarnya.
3. Privasi Berkurang: Lahan yang tidak berpagar memberikan akses visual yang lebih mudah ke dalam halaman, mengurangi tingkat privasi.
4. Genangan air dan becek saat musim hujan.
5. Akses kendaraan yang sulit dan tidak aman.
6. Menurunnya nilai estetika dan kerapian lingkungan.
“Namun apapun kendala yang dihadapi, kami memiliki komitmen kuat untuk menjadikan masyarakat Banyuasin sebagai masyarakat Banyuasin yang cerdas, menjadikan angka buta aksara menurun dan indeks literasi masyarakat meningkat,” paparnya.
“Menjadikan anak-anak gemar membaca sejak dini, serta menjadikan masyarakat Banyuasin sadar pentingnya hadirnya Perpustakaan Umum Kabupaten Banyuasin sebagai pusat informasi dan pusat belajar sepanjang hayat di Kabupaten Banyuasin,’ tambahnya.

