Palembang Paling Banyak Kawasan Rawan

Gedung Pemerintah Kota Palembang (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Palembang menjadi wilayah yang sangat rawan terjadi kecurangan, diantara banyak wilayah di Sumatera Selatan (Sumsel), saat Pilpres dan Pileg 2019.

Hal itu disampaikan langsung Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Sumsel, Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa, usai rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kota Palembang di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda), Senin (11/3/2019).

Menurutnya, setelah dilakukan pemetaan, seluruh wilayah di Sumsel termasuk wilayah rawan. Namun, paling banyak berada di Palembang.

“Karena pembagian wilayah rawan itu per TPS (Tempat Pemungutan Wilayah). Hampir semua kabupaten/kota ada semua wilayah rawan. Dan yang paling banyak menurut kami ada di Palembang,” ungkapnya.

Ruddy menambahkan, dari hasil pemetaan, Kota Palembang paling banyak memiliki wilayah rawan, karena kota ini memiliki 1 juta lebih TPS, dan Palembang memilliki wilayah dan jumlah penduduk paling banyak di Sumsel.

“Palembang memiliki tingkat kerawanan paling banyak. Karena pemetaan kerawanan itu didasarkan pada kondisi TPS. Namun, untuk data lebih lengkap ada di kepolisian,” sampainya.

Melalui rapat ini, terang Ruddy menjadi sarana untuk menyampaikan informasi seputar kerawanan menjelang pemilihan umum (Pemilu), baik Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April 2019.

Dimana, seluruh forum pimpinan daerah termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, kedepan diharapkan dapat memutus kerawanan tersebut.

“Kebetulan ini kunjungan kerja pertama saya, jadi selain memanfaatkannya untuk silaturahmi, juga sebagai pemberi informasi teekait kerawanan jelang Pemilu,” tuturnya.

Bagi Ruddy, pembentukan personil-personil KPU yang sedemikian banyak, menjadi sesuatu yang rawan. Dimana, sudah menjadi satu keharusan agar dapat dicari orang-orang yang netral.

“Seperti yang kita ketahui, mulai dari PPK berapa orang, PPS berapa orang dan terus sampai ke KPUD, harus selektif mungkin untuk mencari orang-orang yang netral,” ulasnya.

Sementara Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan, pertemuan hari ini menjadi koordinasi pemantapan penyelenggaraan pemilu. Dan menjadi hal yang penting agar pelaksanaan pemilu sesuai yang diharapkan.

Dimana, dalam rapat hari ini, disampaikan strategi-strategi baik itu potensi kerawanan termasuk strategi dalam mengatasinya.

“Mudah-mudahan, melalui pembelajaran Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) pada 2018 lalu, dalam rangka menjaga daerah agar terus kondusif akan kita teruskan,” tandasnya.

Penulis: Yanti