Jokowi: Kita Semua ke TPS Berbondong-bondong Berbaju Putih

Capres nomor urut 01 menunjukkan kertas simulasi surat suara yang digunakan dalam Pilpres 2019 saat berkampanye di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, 24 Maret 2019. (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres 2019 pada 17 April mendatang. Ia juga meminta masyarakat untuk memilih pasangan calon yang mengenakan baju putih di surat suara pilpres.

“Gunakan hak pilih kita pada tanggal 17 April 2019. Jangan lupa pilih yang bajunya putih,” tulis Jokowi dalam selembar kertas.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk mengenakan baju putih ketika menyalurkan suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ia meminta masyarakat berbondong-bondong mengenakan baju putih ketika ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. “Kita semua ke TPS berbondong-bondong berbaju putih,” tulis Jokowi.

Dalam kertas itu, Jokowi juga membubuhkan tanda tangan dan nama lengkapnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ahmad Rofiq, membenarkan soal tulisan yang dibuat capres petahana tersebut.

Ia mengatakan tulisan itu merupakan kekuatan bagi para pendukung paslon nomor urut 01 untuk mengupayakan kemenangan dalam Pilpres 2019.

“Itu bukan hanya sekedar tulisan, tapi ini juga menjadi kekuatan,” ujar Rofiq.

Ia mengatakan putih akan menjadi simbol pergerakan dan kekuatan bagi Jokowi dalam Pilpres 2019. Ia menilai putih menggambarkan karakter yang bersih, jujur, dan kemenangan.

Baju putih-putih diketahui sebagai busana yang dikenakan Jokowi dan Ma’ruf Amin dalam foto yang terdapat dalam surat suara terbitan KPU untuk Pilpres 2019. Selain mengenakan busana putih-putih, keduanya pun telrihat menggunakan peci hitam.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan pakaian putih yang dikenakan Jokowi-Ma’ruf dalam foto di surat suara mencerminkan kebersihan nurani.

“Desain foto berseragam putih sebagaimana terdapat dalam gambar Jokowi-KH Ma’ruf Amin di kertas suara, secara kontras berhadapan dengan jas hitam Prabowo-Sandi. Putih adalah cermin kebersihan nurani yang menyebabkan alam pikir berkreasi dan berdaya cipta dengan segala sesuatu hal yang baik,” kata Hasto dalam keterangan pers, Selasa (26/3).

Hasto mengatakan warna putih sebagai simbol kebersihan nurani juga selaras dengan slogan (tagline)’Putih adalah Kita’ yang kerap ditegaskan Jokowi kepada seluruh pendukung.

Slogan ‘Putih adalah Kita’, kata Hasto, adalah kekuatan moral untuk melawan politik hitam. Hasto juga menerangkan warna putih adalah cermin politik berkeadaban, sebagai antitesis politik hoaks dan fitnah yang berwarna hitam.

Dia menyerukan setiap Regu Penggerak Pemilih (Guraklih), saksi, dan seluruh simpatisan dan pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin, untuk terus bergerak dengan baju putih ala Jokowi dan putih ulama seperti Ma’ruf Amin.

“Putih tidak bisa digunakan oleh orang yang berkelakuan hitam. Apa itu kelakuan hitam? Fitnah, bicara tanpa budi pekerti, hoaks dan berbagai bentuk racun peradaban yang anti kemanusiaan,” kata Hasto.

Dalam Pilpres 2019, Jokowi-Ma’ruf bertanding dengan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pada surat suara, jika Jokowi-Ma’ruf mengenakan busana putih-putih, Prabowo-Sandi mengenakan setelan resmi yakni kemeja putih yang dibalut jas hitam, berdasi merah serta mengenakan peci hitam.