Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Indonesia Cerdas mendatangi kantor Gubernur Sumsel, Rabu (19/6/2019). Kedatangan mereka untuk mempertanyakan komitmen gubernur terhadap sekolah gratis di Sumsel saat ini.
Koordinator Lapangan, Rubi Indiarta mengatakan, pada saat pencalonan Gubernur Sumsel 2018 lalu, Herman Deru pernah berjanji akan menghidupkan sekolah gratis. Artinya, sekolah benar-benar gratis dan tidak memungut biaya apapun.
“Faktanya apa yang dilakukan gubernur dengan menetapkan sebanyak 25 SMAN boleh melakukan pungutan biaya per bulannya atau SPP kepada siswa, itu merupakan bentuk pengkhiatan terhadap UUD 45,” katanya.
Ia juga meminta Pemprov Sumsel untuk menolak segala macam bentuk pungutan bertopeng komite dengan alasan apapun. Menolak kebijakan sekolah berbayar, maksimalisasi anggaran pendidikan 20 persen sesuai amanat undang-undang, dan transparansi penggunaan dana bos.
“Pokoknya hapuskan SPP dan kembalikan uang wali murid yang sudah terlanjut dibayarkan,” tegasnya.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membawa spanduk yang bertuliskan “Jika Gubernur Tidak Peduli Rakyatnya Lebih Baik Mundur !!! Menagih Janji Sekolah Gratis”.
Menanggapi ini, Sekda Provinsi Sumsel, Nasrun Umar menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah mengeluarkan surat edaran terkait larangan pungutan saat pelaksanaan penerimaan peserta didik baru. Namun, pihaknya mengakui sosialisasi yang ada belum maksimal ke masyarakat.
“Nanti kita akan keluarkan lagi surat edaran yang lebih tegas lagi. Karena sebelumnya kita memang sudah keluarkan surat edaran melalui Kadisdik,” kata dia.
Penulis: Adi