Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang mewajibkan 18 kecamatan untuk berpartisipasi dalam menyelenggarakan Festival Gapura Cinta Negeri tingkat RT/RW untuk merebutkan Piala Presiden.
Ini menindaklanjuti surat Kementrian Dalam Negeri (Mendagri) dan Kementerian Sekertariat Negara (Kemensetneg) mengenai penyambutan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan RI.
Hal ini secara langsung ditanggapi Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengungkapkan, kegiatan ini tidak boleh menggunakan dana APBD Kota Palembang dan CSR.
“Saya menginginkan moment ini harus dibawa ke tingkat nasional, jangan hanya mau semangatnya saja, begitu selesai tidak ada kesannya untuk kota kita. Maka dari itu saya menginginkan agar semua camat untuk terlibat dalam tingkat nasional,” beber dia.
Dia menambahkan, sesuai musyawarah ada tiga kecamatan yang akan diikutsertakan guna mengikuti lomba yaitu Ilir Timur 1, Plaju dan Ilir Timur 3.
“Intinya dalam kegiatan tersebut Palembang harus ikut serta dalam perlombaan di tingkat nasional,” jelasnya, Senin (22/7) saat memimpin rapat gapura cinta negeri.
Mengenai hanya ada tiga kecamatan yang hanya mengikuti lomba tersebut, Fitri mengatakan, bahwa wilayah tersebut sudah siap dalam melaksanakanya dan ada beberapa kelurahan yang memilik kampung iklim.
“Ya semua kecamatan kita ikut sertakan dalam perlombaan tersebut tentunya bersama masyarakat untuk bekerja sama dalam festival tersebut memeriahkan HUT kemerdekaan,” jelasnya.
Pelaksanaan ini, sambung Fitri, akan dimulai, pada 29 Juli dan 30 Juli 2019 akhir dalam pelaksanaan perlombaan.
“Nanti kita dokumentasikan untuk dibawa ke tingkat nasional. Untuk kriteria gapura tersebut yaitu menampilkan ornamen kedaerahan dan semangat kemerdekaan. Maka dari itu saya mengajak kepada seluruh camat agar masyarakat peduli dalam hal ini,” paparnya.
Sementara itu Kabag Pembangunan Pemkot Palembang Zuriyati mengatakan, perlombaan ini dalam rangka menyambut HUT RI ke-74.
“Hari ini kita panggil Kecamatan dan Kelurahan karena lomba ini diikuti oleh masyarakat RT/RW yang akan menghias gapura masing-masing. Petunjuk teknisnya dibuat dari masyarakat untuk menonjolkan ciri khas daerah masing-masing,” ujarnya.
Lomba ini dimulai dari 15 Juli hingga 15 Agustus mendatang, dalam proses tersebut peserta perwakilan akan diseleksi oleh pihak pemkot setelah ada rekomendasi dari Camat untuk penentuan gapura yang akan diikutsertakan pada lomba nasional ini.
“Untuk itu kepada peserta yang mengikuti lomba ini harus memenuhi persyaratan diantaranya mengirimkan 10 foto yang terdiri dari 4 foto kemeriahan proses pembuatan gapura dan 6 foto hasil karya gapura dari berbagai sudut. Tanggal 30 dan 31 kita mulai kirim dokumentasinya karena batas akhir pengiriman tanggal 7 Agustus,” tuturnya.
Lanjut Zuriyati, 10 pemenang akan diundang ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden RI ketika penyerahan penghargaan. Penilaian sendiri dilihat dari kerjasama masyarakat ketika menghias gapura dan seberapa kreatifnya hiasan.
“Kita optimis bisa 10 besar, maka kerjasama OPD terkait sangat diperlukan,” tutupnya. (yan)