Udara Palembang Mulai Tidak Sehat Akibat Asap

Kabut asap tebal yang pernah terjadi di Sumsel mengganggu aktifitas lalu lintas. (Foto: Ist)

Pelitasumatera.com, PALEMBANG – Kota Palembang menjadi kota yang terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selama beberapa pekan terakhir.

Walikota Palembang, Harnojoyo pun tidak ingin tinggal diam, dari pencemaran udara yang terjadi di wilayahnya, dengan membentuk tim khusus yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang dan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran, untuk melakukan pencegahan terhadap potensi kebakaran di kota pempek ini.

“Kita sudah memebentuk tim khusus untuk mengantisipasi kebakaran lahan di Kota Palembang maupun di perbatasan kota,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikannya, kabut asap yang terjadi saat ini, menjadi perhatian serius Pemkot Palembang. Dimana, pihaknya terus mengambil langkah-langkah termasuk menyiagakan tim khusus.

“Kabut asap ini kan kiriman dari luar Palembang, jadi kita hanya bisa mengantisipasi dari dampak asap,” terangnya.

Harnojoyo menghimbau, agar masyarakat dapat mengurangi aktifitas diluar rumah, terutama pada malam hari. Jikapun harus keluar rumah, harus menggunakan masker.

“Jika tidak terlalu penting, baiknya tidak usah keluar rumah. Untuk masyarakat yang terganggu kesehatannya akibat kabut asap, kami menyiapkan Puskesmas agar segera menangani masyarakat apabila terjangkit ISPA,” tandasnya.

Seperti diketahui, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Palembang, mencatat jika udara kota Palembang sangat tidak sehat hal ini terlihat pada papan Indexs standar pencemaran udara yang kini mulai mencapai level Unhealthy (tidak sehat) diangka PM (partikel debu) 100 hingga 199PM 10 PM artinya tidak sehat. (ran)