Mahasiswa UHO Yusuf Qardawi Terkena Peluru Tajam di Kepala

Pelitasumatera.com,KENDARI – Polda Sulawesi Tenggara mengungkap Muhammad Yusuf Qardawi (19), mahasiswa Universitas Halu Oleo yang meninggal usai ikut demo di depan DPRD Sultra, tewas karena ditembus peluru tajam di bagian kepala.

Sebelum dinyatakan meninggal, Yusuf juga sempat menjalani operasi akibat pendarahan hebat yang dialaminya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt membantah saat dikonfirmasi apakah Yusuf alami pendarahan atas tindakan represif anggotanya.

“Tidak benar [mengalami pemukulan di kepala]. Hasil riksa (pemeriksaan) dokter, korban menderita luka tembak,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (27/9).

Pendarahan hebat yang dialami oleh Yusuf, kata Goldenhardt, karena luka tembak itu. “Iya karena luka tembak,” tuturnya.

Saat ditanya apakah pelurunya merupakan peluru tajam, dia membenarkan hal itu. “Iya,” ucap Goldenhardt.

Meski demikian, peluru tersebut tidak ditemukan di luka tembak Yusuf. Pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

“Bagian kepala tidak ditemukan proyektil di kedua korban yang meninggal dunia (Yusuf dan Randi),” ucapnya.

Yusuf menjadi korban kedua dari elemen mahasiswa yang tewas dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sulsel, Kamis (26/9).

Sebelumnya, Himawan Randi dikabarkan tewas dengan lubang di dada diduga akibat terjangan peluru.

Randi dan Yusuf merupakan mahasiswa Halu Oleo yang mengikuti aksi mahasiswa di Kendari menolak pengesahan RKUHP dan RUU kontroversial lainnya. (cnnindonesia)