PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang menggenjot pengurangan kawasan kumuh di kota itu dengan target bisa mencapai 20 persen pada tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Pera KP) Palembang, Affan Pranfanca Mahali, mengatakan terdapat sekitar 1.200 hektare kawasan kumuh yang tersebar di Seberang Ulu dan Seberang Ilir Kota Palembang.
“Saat ini kami akan menata lahan seluas 17 ha di bagian Ilir. Kalau sudah tertata maka akan menyisakan 20% kawasan kumuh di Ilir Palembang,” katanya, Selasa (18/2/2020).
Affan mengemukakan penataan kawasan yang dimaksud adalah di lingkungan Lebak yang akan berkonsep Cindo atau cantik, tepatnya di bantaran Sungai Sekanak, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil.
Kawasan lingkungan yang terintegrasi dengan program Sekanak – Lambidaro itu, diklaim bakal menjadi unggulan destinasi wisata kota tertua di Indonesia tersebut.
“Penataan ini upaya melakukan pembenahan, perbaikan juga mempercantik lingkungan,” katanya.
Adapun konsep cindo yang diusung pihaknya, menyangkut pengembangan jalan inpeksi, perbaikan saluran drainase lingkungan, dan penataan jaringan proteksi kebakaran dengan cara menanam jaringan Hydrant di kawasan tersebut.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa meminta, pihak kecamatan dan kelurahan untuk bertindak cepat terkait masih adanya warga yang memanfaatkan bantaran sungai untuk mendirikan bangunan.
“Saya beri waktu tiga hari untuk menyelesaikan pendekatan dengan warga secara persuasif,” kata Dewa.
Dengan adanya pendekatan itu nantinya, program penataan kawasan 24 Ilir yang akan dikerjakan dalam waktu dekat ini sudah bisa dilaksanakan.
“Kami ingin program ini cepat dilakukan untuk penataan kawasan yang langsung terintegrasi dengan Sekanak – Lambidaro,” katanya. (hmy)