31.202 Warga Sumsel Daftar Kartu Prakerja

Gubernur Herman Deru (kiri) dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya (Foto: Ist)

PALEMBANG – Jumlah pendaftar kartu prakerja di Sumatra Selatan tercatat  sebanyak 31.202 orang dari kuota yang disiapkan 83.159 bagi masyarakat di provinsi itu.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan PROVINSI Sumatera Selatan (Sumsel) mengatakan data tersebut didapat hingga Selasa (7/4/2020) siang. Sementara pendaftaran ditutup pada Kamis (9/4).

“Jika sudah tutup pendaftaran tidak sampai kuota tidak apa. Mudah-mudahan yang belum daftar bukan karena kurang informasi atau karena tidak berminat, harapannya kita memang tidak banyak yang terdampak,” katanya.

Menurut Deru, yang jadi masalah kalau kuota habis tapi belum bisa mencakup semua yang terdampak itu.

“Kartu Pra Kerja ini diperuntukan untuk, pencari kerja, orang-orang yang memang mencari pekerjaan, pekerja yang di PHK atau pekerja yang memang sudah kerja tapi butuh peningkatan kompetensi juga bisa,” jelasnya.

Untuk pendaftarannya bisa melalui website Kartu Prakerja www.prakerja.go.id. Kemudian Tanggal 7-9 April notifikasi peserta dan meminta peserta untuk mendaftar secara online di web Kartu Pra Kerja.

Untuk tanggal 8-10 April pelatihan akan dimulai secara online. Untuk tahap selanjutnya penerimaan masih dibuka sampai kuota terpenuhi melalui prakerja.sumsel@gmail.com.

Gubernur mengatakan program ini dapat menjadi bekal bagi para pencari kerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Artinya ketika peserta lulus, insentif berhenti tapi sudah dapat ilmu dan kemampuan menghadapi pasar.

“Covid-19 ini juga ada hikmahnya, dengan begini yang pencari kerja juga dapat pelatihan. Sebab banyak pencari kerja yang belum punya basic kealihan apapun,” katanya.

Maka menurut Herman Deru, dengan ini kalau Covid-19 selesai mereka sudah ada kemampuan keahlian. Lalu yang di PHK juga ada kemampuan untuk buka usaha dan menciptakn lapangan kerja.

“Kalau lihat kuota, tidak bisa disebut kuota ini sedikit atau banyak. Tapi kita lihat dulu hasil yang ada ini, ketika selesai pelatihan akan terlihat. Apakah mereka hanya untuk mengambil insentif saja atau memang menimba ilmu,” katanya. (rmd)