Mengaku Perwira Polda Sumsel, Spesialis Curanmor Gasak 8 Motor Dalam sebulan

PALEMBANG – Asmuni (43) warga Sungsang Kabupaten Banyuasin diringkus Sat Reskrim Polsek Ilir Barat I, karena membawa kabur motor matic milik pedagang minuman bernama Sri Amintrasi (29)

“Selain membawa kabur motor ini sebelumnya saya telah berhasil membawa motornya kala boleh ditotal sebanyak 8 motor,”ujar pelaku saat memberikan keterangan di Polsek IB I, Selasa (14/4/2020).

Dalam aksinya ia selalu menunjukkan lencana kepada korban-korbanya yang didapatnya di pasar Cinde dengan harga 90 ribu rupiah dan melakukan aksi di seputar Palembang. Bahkan tak tanggung-tanggung ia mengaku sebagai anggota Buser Polda Sumsel berpangkat Ipda.

Dengan modus meminjam motor korban untuk menangkap pelaku. Motor milik Sri dibawak oleh tersangka dan dijual dengan harga Rp 4 juta.

Kapolsek Ilir Barat I Palembang Kompol Yenni Diarty didampingi Kanit Reskrim Iptu Ginting mengatakan, bahwa benar anggota kami berhasil menangkap seorang tersangka penggelapan. Dengan modus sebagai anggota Polisi berpangkat Ipda yang berdinas di Polda Sumsel.

“Modus tersangka ini meminjam motor korban untuk menangkap tersangka, setelah motor dipinjam. Kemudian motor dibawa oleh tersangka, setelah itu motor tersebut di jual di daerah Sungsang dengan Rp 4 juta rupiah,” kata Yenni.

Dijelaskan Polisi berpangkat melati satu ini, dari pengakuan tersangka bahwa sudah melakukan tindakan penipuan sebanyak delapan kali. Diantaranya dua rumah susu, Kampung baru Kebun Baru, 16 Ilir serta 19 Ilir Palembang.

“Berdasarkan laporan dari korbannya, tersangka pun berhasil ditangkap Asmuni di Rumahnya Desa Sungsa IV Lrg Gelora Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.”

“Tersangka langsung digiring ke Mapolsek Ilir Barat I Palembang. Setelah dilakukan penyelidikan bahwa pelaku resedivis kasus penggel mobil di Sungsa.”

Sementara pengakuan tersangka, sudah melakukan delapan kali semuanya sepeda motor, dengan modus meminjam sepeda motor milik korban. Setelah itu motor di jual diteman dengan harga Rp 4 juta rupiah.

“Iya saya berpura-pura sebagai anggota Buser di Polda sehingga korbannya percaya, dan saya menggunakan atribut berupa Lencana yang di beli di pasar Cinde,” ujarnya.

Terpisah korbannya Sri mengatakan datang ke toko bahwa dia meminjam motor untuk menangkap, terus suruh memesan gojek dia tidak mau. Karena percaya kalau dia polisi saya pinjam motor itu.

“Setelah di pinjamankan motor itu tidak kunjung dikembalikan di telpon pun tidak aktif lagi nomor. Sihingga saya membuat laporan kehilang motor di bawak lari oleh anggota Polisi,” ungkapnya. (ris)