
LIVERPOOL – Klub-klub Liga Inggris mulai kembali menggelar latihan berkelompok pekan ini. Liverpool membebaskan para pemainnya untuk absen kalau memang merasa khawatir.
Klub-klub Premier League diizinkan untuk berlatih kembali secara berkelompok per Selasa (19/5/2020) kemarin, sesuai hasil pemungutan suara sehari sebelumnya. Namun latihan berkelompok ini masih dilakukan dalam skala kecil, dengan tim dibagi menjadi sejumlah grup kecil berisi 4-5 orang.
Satu grup kecil akan berlatih dengan area separuh lapangan, atau dengan kata lain satu lapangan penuh diisi dua grup. Dilarang ada kontak dalam latihan ini dan para pemain mesti menjaga jarak satu sama lain.
Namun keputusan kembali berlatih secara berkelompok di periode ini, agar sejalan dengan rencana melanjutkan kompetisi pada 12 Juni, belum bisa diterima seluruh pemain di Liga Inggris.
Sejumlah pemain seperti winger Manchester City Raheem Sterling dan kapten Watford Troy Deeney khawatir dengan keamanan mereka.
Nyatanya dalam tes masif yang digelar terhadap 748 pemain dan staf pada Minggu dan Senin (17-18 Mei) lalu, ada enam orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tiga di antaranya merupakan anggota tim Watford.
Kabar ini niscaya memicu kekhawatiran lebih besar di kalangan pemain. Skuad Watford misalnya, kabarnya semakin banyak yang mengikuti jejak Deeney untuk tak berangkat latihan.
Di Liverpool, Juergen Klopp memahami ada situasi yang tak bisa dipaksakan. Ia membebaskan para pemain untuk tak ikut latihan jika memang khawatir bakal tertular.
“Itu adalah pilihan para pemain dan itu jelas. Saya mengatakan sebelum sesi latihan ‘Kalian di sini atas kehendak sendiri. Biasanya kalian meneken kontrak dan harus ada ketika saya minta, tapi dalam kasus ini kalau kalian merasa tidak aman, kalian tidak harus berada di sini’,” ungkap Klopp dikutip Sky Sports.
“Tidak ada batasan, hukuman, tidak ada. Semuanya keputusan mereka sendiri dan kami menghormatinya 100 persen. Anak-anak baik-baik saja. Kami tak akan pernah menempatkan siapapun dalam bahaya untuk melakukan apa yang kami inginkan.”
“Ya, kami memang mencintai sepakbola, ya, itu pekerjaan kami. Tapi itu tidak lebih penting daripada nyawa kami atau orang lain. ” ujar pria Jerman tersebut. (net)