Selama Ramadhan, Dinkes OKI Jamin Stok Obat-obatan Mencukupi

OKI – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir menjamin ketersediaan obat di seluruh Puskesmas selama Ramadhan 1443 Hijriah. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersedian obat memang cukup.

“Kami mempunyai stok obat yang cukup hingga melewati bulan Ramadhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan OKI, Iwan Setiawan, SKM., M.Kes melalui telepon.

Menurutnya, ada 32 puskesmas dan RS Pratama Tugu Jaya yang tersebar di 18 kecamatan di Bumi Bende Seguguk.

“Maka semua Puskesmas yang ada dapat dipastikan tercukupi karena menggunakan sistem cadangan,” ujarnya.

“Karena kami mewanti-wanti jika adanya lonjakan pasien saat datangnya arus mudik atau seminggu menjelang lebaran (H-7) hingga setelah Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Muherli, SKM selaku Kepala Puskesmas Kotaraya menegaskan sudah mengantisipasi stok obat hingga pasca lebaran.

“Untuk obat-obatan tidak ada masalah, karena kita memiliki stok 2 kali lipat dibandingkan waktu sebelum lebaran,”

“Dimasa pandemi seperti sekarang, berbagai obat yang disiapkan seperti anagetik, paracetamol, anti biotik, lalu vitamin dan obat batuk pilek,” ujar Muherli.

Lebih lanjut disampaikan, awal Ramadhan seperti ini pasien yang datang untuk berobat rata-rata berjumlah 50 – 60 orang.

“Tetapi yang diantisipasi lonjakan dari masyarakat saat mudik lebaran dan diprediksi bisa ratusan pasien yang datang untuk berobat,” tambahnya.

Diterangkan selama bulan Ramadhan, pihaknya masih tetap membuka pelayanan seperti biasanya dimulai sejak jam 08.00 – 14.00 WIB.

“Kami membuka 14 pelayanan yaitu balai pengobatan, poli mata, poli gigi, poli kesehatan ibu dan anak, ruang gizi, lansia, khusus anak, UGD, persalinan, penyakit tidak menular, peduli kesehatan remaja, pelayanan vaksinasi dan imunisasi serta pelayanan kesehatan lingkungan,” ungkapnya semua pelayanan tetap buka.

Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kesehatan dan pola makan selama bulan suci Ramadhan.

“Sebab, pola makan usai menjalankan ibadah puasa berubah total dibandingkan hari biasa dan konsumsi makanan cenderung tidak teratur,” tutupnya.