Realisasi Vaksin Booster di Sumsel Belum Capai Target

Ilustrasi (Foto: Ist)

PALEMBANG – Realisasi serapan vaksinasi ke-3 dan ke-4  di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga September 2022 dikabarkan masih cukup jauh dari target sebaran sebesar 100 persen yang dicanangkan Dinas Kesehatan atau Dinkes Sumsel.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri mengatakan saat ini distribusi vaksin booster kepada masyarakat di Sumsel baru terealisasi sebesar 22,8 persen dan vaksin dosis 4 terealisasi sebesar 22,11 persen.

“Meskipun masih belum menyentuh setengah dari target, kami berusaha terus dikebut hingga ke pengawasan kami terhadap kasus Covid-19 masih besar dan untuk stok vaksin tentunya dalam jumlah yang tidak terbatas, tergantung suplai dari pusat,” katanya, Selasa (20/9/2022).

Langkah pendistribusian vaksinasi ini disebutkannya sama seperti saat pandemi Covid-19 dengan hebat menggempur Indonesia yakni dengan menyasar sejumlah Faskes untuk memenuhi kebutuhan vaksin booster dan ke-4 bagi warga Sumsel.

“Upaya terealisasinya 100 persen vaksinasi, kementerian kesehatan juga melakukan suplai vaksin ke daerah-daerah khususnya di Provinsi Sumsel, suplai vaksin untuk bulan September 2022 ada sebanyak 75.720 dosis,” ujarnya.

Sementara itu untuk penyaluran vaksin booster 3 dan 4 sendiri tersedia di Puskesmas, Poliklinik Polresta, Rumah Sakit Bhayangkara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk melayani masyarakat umum dan penumpang pesawat.

Diketahui pula kasus Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel telah mengalami kestabilan dan cenderung melandai dari sebulan sebelumnya.

Dari data Dinkes Sumsel, saat ini ada 279 konfirmasi aktif proses perawatan dan saat ini juga Sumsel mulai menduduki posisi nomor 15 dengan kasus Covid-19 tertinggi.

“Kita masih stabil sejak satu bulan terakhir, perhari antara 15 sampai dengan 30 pasien,” jelasnya.

Terakhir dia menyebutkan capaian vaksinasi keseluruhan diantaranya vaksin Dosis 1 terealisasi 84,8 persen dan Dosis ke-2 terealisasi 67,7 persen.