Sekda Sumsel Buka Rapat Monitoring dan Evaluasi Posko Penanganan PMK

Palembang – Sekda Prov Sumsel yang juga Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Sumsel Ir. S.A. Supriono secara resmi membuka Rapat Monitoring dan Evaluasi Posko Penanganan PMK di Provinsi Sumsel Tahun 2022 bertempat di Sumsel Hotel Harper, Rabu (19/10/2022) PMK di wilayah Sumatera Selatan bermula dari adanya lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Kota Lubuklinggau pada bulan Mei 2022.

Dalam sambutannya Sekda Supriono menjelaskan PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan seperti gajah, rusa dan sebagainya.

Selang beberapa waktu kemudian, virus PMK menyebar ke delapan kabupaten/kota lainnya meliputi Musi Rawas, OKI, Palembang, Lahat, Banyuasin, Pali dan Muara Enim.

Sebagai upaya penanganannya, Supriono mengatakan bahwa seluruh komponen terkait di Provinsi Sumatera Selatan segera mengambil langkah-langkah strategi mulai dari membentuk gugus tugas, pendirian posko, distribusi logistik seperti vaksin, disinfektan, obat dan vitamin.

Kemudian dilanjutkan pembatasan lalu lintas hewan, produk hewan rentan PMK sampai dengan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Berkat kerja sama dan koordinasi yang terjalin dalam Satgas Penanganan PMK di Sumsel, kejadian PMK bisa dikendalikan.

Kakordalops Satgas PMK Nasional, Brigjen TNI Lukmansyah menyampaikan Selagi Tidak Ada Kasus,  Pemprov Sumsel Maksimalkan Vaksinasi.

“Ingat, zero case ini bukan berarti ini virusnya tidak ada. Kaltim baru beberapa hari ini menyatakan sudah zero case. Tapi ingat, tadinya Kaltim itu tidak termasuk yang ada kasusnya saat Satgas Penanganan PMK dibentuk” ujar Lukmansyah.