Chicago – Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut didorong oleh dolar AS yang lebih lemah setelah aktivitas manufaktur China berkembang pada laju tercepat sejak April 2012, membuat para pedagang menjauh dari mata uang aman dolar.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terkerek 8,70 dolar AS atau 0,47 persen menjadi ditutup pada 1.845,40 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.852,50 dolar AS dan terendah di 1.829,60 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 11,80 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.836,70 dolar AS pada Selasa (28/2/2023), setelah terangkat 7,80 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.824,90 dolar AS pada Senin (27/2/2023), dan tergelincir 9,70 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.817,10 dolar AS pada Jumat (24/2/2023).
Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan Rabu (1/3/2023) dalam percakapan dengan para pemimpin bisnis di Sioux Falls, South Dakota, bahwa dia berpikiran terbuka untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin. (ant)