Upaya Dharma Wanita Persatuan Banyuasin Dalam Menurunkan dan Mencegah Angka Stunting

SUNGSANG – Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Banyuasin Hj. Merry Hani membuka acara pertemuan Sinergitas Dharma Wanita Persatuan yang ke 5 (lima) di Kecamatan Rambutan dalam rangka Penurunan Stunting di Kabupaten Banyuasin serta Peningkatan Kesetaraan Gender (KG) dan Hak Anak Tingkat Daerah Kabupaten Kota di Kantor Camat Sungsang, Selasa (3/10).

Pertemuan kali ini membahas pembangunan dibidang kesehatan di Kecamatan Sungsang yang merupakan salah satu isu strategis yaitu masalah air bersih, dan masalah sampah. Hal ini tentunya menjadi tantangan dalam keberhasilan dibidang kesehatan.

Dalam sambutannya, Penasehat DWP Banyuasin Hj. Merry Hani menyampaikan dharma wanita persatuan sebagai organisasi besar yang memiliki peran strategis guna membantu Pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) setiap rumah tangga dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi.

“Kualitas ketahanan keluarga dapat menjadi salah satu pendekatan untuk mengurangi resiko stunting. Upaya pencegahan stunting melalui keluarga dapat dilakukan dengan membangun kualitas kesehatan keluarga yang responsif gender dan hak anak,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DWP Banyuasin Marisa Utami Erwin mengatakan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan gagal pada perkembangan anak usia balita dikarenakan kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak menjadi terlalu pendek diusianya.

“Melalui kegiatan ini kami sebagai pengurus DWP Banyuasin, saya berharap para istri ASN dapat menjadi role model dalam semua aspek kegiatan yang dilaksanakan yang nantinya dapat mengurangi stunting di Kabupaten Banyuasin dan bisa mencapai target nasional yang ditetapkan yaitu 14 persen angka stunting di Tahun 2024,” ungkapnya.

Camat Sungsang Ahmad Ridwan S.Sos.,M.SI menjelaskan ada 10 desa yang ada di Kecamatan Sungsang rata-rata mata pencarian masyarakat yaitu menjadi nelayan, perlu diketahui di Kecamatan Sungsang zero stunting dikarenakan sumber makanan tersedia cukup melimpah dari ikan, udang, cumi dan makanan laut lainnya. Tetapi ada kendala juga mengenai air bersih dan stock sampah terus meningkat karena tidak ada tempat pembuangan.

“Melalui kegiatan ini saya berharap ada solusi untuk kedepan agar Sungsang bisa tetap dikenal sebagai desa wisata, sebagai Pemerintah setempat saya bersama jajaran akan terus berupaya agar di Kecamatan Sungsang tetap menjadi zero stunting dan menjaga kesehatan. Harapan kedepan semoga kedepannya mengenai permasalahan sampah dan air bersih cepat diatasi,” tutup Camat Sungsang.