Pelitasumatera.com,PALEMBANG – Agus Jumadi alias Gun (46), seorang buruh bangunan tewas tertimpa reruntuhan bangunan Masjid di Polresta Palembang, Rabu (9/10/2019).
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari peristiwa itu.
“Kita lakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada faktor kesengajaan atau tidak, kenapa peristiwa itu bisa terjadi,” ujarnya.
Dari penyelidikan awal, polisi sudah meminta keterangan saksi.
Kronologi tewasnya Gun, diketahui saat tiang penyangga masjid akan roboh, korban masih berada di bawah bangunan masjid.
Namun, rekan lainnya sudah memberitahu Gun agar lari ke arah kanan. Diduga panik, teriakan itu tak digubris oleh korban yang justru lari ke arah kiri.
“Kita lakukan penyelidikan supaya tidak terulang lagi,” ujarnya
Dikatakan Didi, perbaikan masjid di Polresta Palembang merupakan proyek dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan.
“Orang tahunya itu masjid Polresta. Padahal kita ini hanya tempatnya saja. Sebenarnya itu proyek Pemda,” jelasnya.
Atas kejadian tak terduga itu, Didi menyampaikan rasa turut berbelasungkawa. Pihaknya juga akan memberikan bantuan pada keluarga korban.
“Pastinya kita akan memberikan bantuan pada keluarga korban, misalnya memberikan bantuan untuk pemakaman dan lain sebagainya,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, terjadi kecelakan kerja di Polresta Palembang.
Hingga kini, TKP (Tempat kejadian perkara), yang di lokasi dalam Komplek Mapolresta Palembang, dan yang dulu diketahui Mesjid Baitul Mukminin, dipasang Police line oleh petugas Reskrim Polresta Palembang.
Korban hingga kini masih visum oleh petugas dan dokter forensik RS Bari, Palembang.
Dimana diketahui korban bernama Agus Jumadi (47), warga Kalidoni Lorong Nyiur Kelurahan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni, Palembang.
“Kami dapat kabar dari kawan korban yang telepon, mengatakan mamang kecelakan kerja.”
Namun saat ditelepon kawannya ini tidak ngomong mamang sudah meninggal. Sekarang ada di RS Bari, Palembang, dan disuruh datang,” ungkap Johan, keponakan korban.
Lanjutnya, atas peristiwa ini keluarga berharap ada perhatian dan tanggung jawab dari pemilik proyek dan pihak kepolisian.
“Kami berharap ada perhatian dari pemilik proyek dan pihak kepolisian Polresta Palembang. Ini namanya musibah dan sudah dari yang diatas,” katanya. (sripo)