PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang memastikan pemeliharaan jalan di Kota Palembang akan lebih cepat seiring beroperasinya kembali mesin pencampur aspal.
Diketahuim mesin pencampur aspal (asphal mixing plant) yang dapat memproduksi aspal kapasitas 5 ton hanya dalam waktu 10 menit.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Akhmad Bastari, mengatakan untuk pemeliharaan ini aspal dibuat sendiri dengan asphal mixing plant.
“Dulu alat ini sempat rusak sekarang operasionalkan kembali setelah diperbaiki agar jalan-jalan di Kota Palembang lebih cepat penanganannya,” katanya, Jumat (14/2/2020).
Bastari mengatakan, selama ini produksi aspal dengan kapasitas 5 ton membutuhkan waktu 8 jam karena pembakaran dan proses mengaduk aspal masih manual.
“Kalau sekarang ini 1 menit bisa memproduksi 500 kg aspal. Jadi jika 5 ton hanya butuh 10 menit,” katanya.
Dengan mixing plant, kata dia, kualitas aspal lebih bagus dan suhunya terjaga. Komposisi material dalam pembuatan aspal itu diatur baik itu aspal, abu juga batunya.
“Pemeliharaan jalan tetap buat sendiri dari dulu tapi belum secanggih ini,” katanya.
Mesin pencampur aspal itu merupakan hibah dari kementerian pada 2002. Namun sempat rusak dan mulai diperbaiki pada 2019 selama lima bulan dan selesai di 2020. Pemkot pun menggelontorkan anggaran dari APBD senilai Rp800 juta untuk perbaikannya.
“Selama ini mesinnya bagus, tapi ada sparepart yang rusak sehingga perlu diperbaiki,” katanya.
Keyakinan pemeliharaan jalan lebih cepat lantaran saat ini juga ada tambahan kendaraan operasional untuk pemeliharaan jalan sebanyak delapan unit. (hmy)