Peserta Kampanye Pilkada di Sumsel Dibatasi 100 Orang

Pilkada Serentak 2020 (Foto: Ist)

Palembang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mengingatkan aturan massa yang mengikuti kampanye Pilkada Serentak 2020.

Peserta Pilkada diminta memaksimalkan kampanye secara daring mulai 26 September hingga 5 Desember untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19).

Komisioner KPU Sumsel Hepriyadi mengatakan, kampanye dengan jumlah masa yang banyak akan menjadi klaster baru penyebaran COVID-19, sehingga harus ada regulasi. Seperti debat publik nanti dibatasi peserta maksimal dari paslon sebanyak 50 orang.

“Kampanye rapat umum atau kampanye akbar hanya 1 kali dan peserta juga dibatasi 100 orang. Ketentuan ini sesuai regulasi baru dengan menerapkan protokol kesehatan serta mempersiapkam APD di lokasi,” katanya, Jumat (18/9).

Selain itu, kampanye jenis pertemuan terbatas dan pertemuan tatap muka hanya boleh dihadiri maksimal 50 orang peserta. Jaga jarak juga harus diterapkan minimal 1 meter antar peserta.

Semua kegiatan kampanye dilakukan terbatas, penyelenggara sedapat mungkin menetapkan jadwal untuk berkonsultasi dengan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 dan Dinas Kesehatan dalam membuat regulasi kampanye aman sehingga tidak berpeluang penyebaran wabah Corona.

Kendati ada pembatasan kampanye namun pihaknya menjamin, hak dari pemilih nanti tidak dikurangi. Penyelenggara menjamin pemilihan tetap aman, sehat dan terhindar dari COVID-19.

Untuk menjamin pilkada ini aman, KPU sudah melakukan simulasi pungut hitung dua kali, dan hal itu sebagai jaminan bagi masyarakat, tetap menggunakan hal pilihnya di TPS.

“Semua regulasi tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) No 10 tahun 2020 pelaksanaan pilkada dalam kondisi bencana non alam yaitu COVID-19,” katanya.

Hepriyadi mengatakan, KPU tidak bisa sendiri untuk mensukseskan Pilkada khususnya angka partisipasi pemilih yang ditargetkan 77,5 persen. Jika berkaca di pilkada 2015 atau pilgub 2018 tanpa pandemi saja partisipasi pemilih masih dibawah 70 persen.

“Kami berharap semua pihak yang terlibat, tetap menjadikan pilkada 2020 tetap aman dan semeria mungkin,” katanya.