Antisipasi Potensi Bencana Hidrometerologis, HD Terima Informasi Dini BMKG

Palembang – Informasi yang diterima Gubernur Sumsel H. Herman Deru tersebut disampaikan Koordinator BMKG Sumsel saat audiensi dalam rangka penyampaian perkiraan Musim Hujan 2022/2023 guna mengantisipasi potensi bencana hidrometerologis di Sumatera Selatan bertempat di Ruang Tamu Gubernur, Jumat, (23/9/2022).

“Terima kasih atas informasi dini yang diberikan BMKG, sehingga Pemprov Sumsel dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap situasi cuaca di seluruh Sumsel. Saya minta agar Pemkab/Pemkot juga siaga terhadap kemungkinan bencana yang dapat terjadi akibat curah hujan dan angin diwilayahnya,” ungkap HD.

Pada dataran tinggi atau daerah pegunungan rawan terhadap ancaman angin, sedangkan dataran rendah rawan ancaman banjir. Untuk itu, HD menginstruksikan Dinas terkait bekerjasama dengan BMKG Sumsel gencar memberikan informasi tentang perkiraan cuaca di Sumsel , dan potensi bencana alam akibat ketidakmenentuan cuaca baik melalui pemberitaan, medsos, ataupun surat.

“Kuncinya jangan telat update informasi, jadi dapat meningkatkan kewaspadaan dan kita dapat siaga alat di kabupaten tertentu dengan potensi terjadi bencana,” katanya.

Sebelumnya, Koordinator BMKG Sumsel, Wandayan, terangkan bahwa saat ini Sumsel sedang mengalami peralihan cuaca dari musim kemarau menuju musim penghujan. Menurutnya selama 3 tahun berturut-turut, Sumsel memiliki curah hujan di atas rata-rata karena adanya La Nina . Yaitu fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Kemungkinan puncaknya akan terjadi pada bulan November tapi kini diperkirakan akhir Oktober bisa lebih tinggi.

“Hal ini merupakan dampak dari kemarau 2022 dengan curah hujan di atas rata-rata yang disebut kemarau basah. Bahkan 30 persen wilayah Sumsel, salah satunya wilayah barat tidak alami kemarau atau kemarau pendek sehingga hal ini tidak dapat didefinisikan lagi sebagai kemarau,” jelasnya.