Lazio Sebut Protokol Penanganan COVID-19 di Serie A Konyol

Suasana stadion Olimpico Roma saat Lazio bertanding (Foto: Ist)

ROMA – Lazio mempertanyakan kebijakan mengkarantina seluruh tim jika ada satu pemain atau staf yang positif virus Corona. Biancocelesti menyebut hal itu konyol.

Seria A diumumkan akan bergulir lagi pada 13 Juni 2020, setelah sempat ditangguhkan pada awal Maret. Seluruh tim juga diizinkan lagi berlatih berkelompok mulai Senin (18/5/2020).

Namun bisa dilanjutkan lagi dengan mengikuti satu syarat khusus yang menjadi tuntutan pemerintah Italia.

Syarat tersebut yakni jika ada satu pemain atau staf klub yang terjangkit virus-Corona, maka seluruh tim harus mengikuti masa karantina selama 15 hari.

Syarat tersebut rupanya ditanggapi sinis oleh kepala medis Lazio, Ivo Pulcini. Dia beranggapan jika protokol penanganan seperti itu konyol dan tidak masuk akal buat para tenaga medis.

Dalam pandangan saya, menempatkan seluruh tim dan staf di tempat karantina jika satu orang dinyatakan positif itu benar-benar konyol.

“Komite saintifik tidak mau benar-benar mendengarkan pandangan dari pihak yang menangani medis di dunia sepakbola, yang sudah tahu betul kondisi di lapangan dan tidak cuma duduk-duduk saja,” kata Pulcini kepada Radio Radio, dilansir dari Football Italia.

“Dalam kasus ini, biarkan kami yang mengambil tanggung jawab buat memutuskan agar anggota tim tak perlu seluruhnya dikarantina. Saya tidak masalah dengan hal tersebut,” dia menambahkan.

Selain menolak gagasan mengkarantina seluruh anggota tim, Pulcini juga setuju dengan apa yang diterapkan Liga Jerman terkait penanganan COVID-19. Bundesliga hanya mewajibkan isolasi diri buat pemain atau staf yang terjangkit virus Corona saja.

“Lebih baik jika kita meniru model yang diterapkan di Jerman. Mereka hanya mengkarantina para penderita saja selama 15 hari,” demikian kata Pulcini.