Kepergok Saat Beraksi, Spesialis Copet Pura – Pura Kesurupan

PALEMBANG – Anggota Polsek Ilir Timur (IT) I Palembang mengamankan spesialis copet, pelaku tertangkap tangan oleh korbannya seorang pelajar berinisial ASI (15) di depan Kuliner Pasar 16 Ilir, Kecamatan IT I Palembang, Sabtu (28/1) sekitar pukul 11.50 WIB.

Pelakunya Nurma (51) seorang ibu rumah tangga (IRT) yang tinggal di Jalan Faqih Usman, Lorong Kapitan, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang dan Iwan Adi Saputra. Keduanya digiring ke Mapolsek IT I Palembang untuk mempertanggung jawabkan ulahnya.

Kapolsek IT I Palembang, Kompol Ginanjar Aliya Sukmana mengatakan, bahwa pelaku yang berhasil ditangkap merupakan spesialis aksi penjambretan.

“Pelaku ini dari data yang ada di kita, didapatkan merupakan residivis sebanyak empat kali dengan kasus yang sama,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, bahwa pada saat aksinya kepergok korban yang saat itu sedang berjalan dengan orang tuanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pelaku berpura-pura gila dengan membuka bajunya.

Aksinya tersebut mencuri perhatian pengunjung dan warga. Kompol Ginanjar menceritakan, bahwa pelaku melakukan aksinya dengan mendekati korban dan memepet korban dari arah belakang. Pelaku pun sempat menggeser tas korban untuk memudahkannya melakukan aksi, kemudian pelaku merogoh tas korban dan mengambil ponsel vivo Y21.

Aksi tersebut tak berjalan lancar pasalnya aksi pelaku ketahuan oleh korban dan ibunya, sehingga keduanya mengambil tindakkan dengan cara berteriak. Hingga akhirnya pengunjung dan petugas yang berpatroli di area TKP dapat mengamankan pelaku ke pos dan menggiringnya ke Polsek IT I Palembang.

Atas tindakan tersebut pelaku terjerat pasal 363 dengan ancaman hukuman penjara diatas 5 tahun penjara. “Memang pelaku yang selama ini meresahkan pengunjung dan warga atas ulahnya itu,” aku dia.

Lanjut Kompol Ginanjar mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar barang-barang penting Anda tidak diambil copet.

“Pertama, kita harus meletakan tas di bagian depan. Kedua, tidak boleh ada sedikit pun resleting yang terbuka, walaupun sedikit saja,” ungkap dia. Jika salah satu tidak dilakukan maka besar kemungkinan akan jadi target pencopet.

Menurut dia, pencopet akan kesulitan jika tas berada di depan. Ponsel juga sulit diambil jika selalu dipegang oleh pemiliknya. Sebaliknya, jika tas berada di belakang, apalagi dengan resleting terbuka, maka akan mudah sekali jadi sasaran copet.

“Tips aman selanjutnya sebelum naik bus atau kendaraan umum lainnya, kita harus mengamankan barang bawaan yang berharga di tempat yang tidak biasa,” bebernya.

Jika umumnya orang menaruh dompet yang berisi di saku celana atau di dalam tas, kini jangan lakukan ini ketika naik bus umum. Memang butuh membawa dompet, tapi sebaiknya harus mengeluarkan semua isinya, pisahkan, dan taruh di tempat yang berbeda. Bawalah jaket untuk menutupi saku baju. Jangan keluarkan ponsel jika dirasa tidak diperlukan.

Ingat, barang yang sering digondol pencopet ialah dompet (beserta isinya) dan ponsel. Untuk dompet tadi jangan dibiarkan kosong, dengan bisa memasukkan beberapa uang mainan atau beberapa kertas seukuran uang asli.

“Kita harus siap jika suatu ketika harus kehilangan dompet karena dicopet, meski dompet tidak ada uangnya,” tambahnya. Bawalah uang pas untuk perjalanan, jangan berlebih. Tentunya, harus menghitungnya terlebih dahulu berapa jumlah rupiah yang diperlukan selama perjalanan. Sediakan juga uang recehan untuk memudahkan untuk membeli minuman atau lainnya.

Orang asing tidak semuanya punya niatan buruk. Namun, saat berada di kendaraan umum seperti bus, Anda jangan mudah percaya dengan ucapan penumpang yang meminta bantuan. Perhatikan gerak-geriknya, apakah mencurigakan atau tidak.