Dua PDP di Palembang Meninggal, Tes Corona Belum Keluar

PALEMBANG – Dua pasien dalam pengawasan (PDP) kasus virus corona (Covid-19) meninggal dunia, Senin (23/3).

Hasil tes laboratorium kedua PDP tersebut belum keluar karena masih dilakukan di Litbangkes Kemenkes Jakarta.

Juru Bicaraicara Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Corona Sumatera Selatan Zen mengatakan, dua PDP tersebut yakni pasien laki-laki berusia 53 tahun warga Palembang beserta tenaga medis pria asal Prabumulih berusia 54 tahun.

Pasien dari Prabumulih diketahui merupakan tenaga medis yang baru saja mengunjungi Batam, Kepulauan Riau, meninggal pada pukul 06.15 WIB.

Pasien tersebut mulai dirawat di ruang isolasi RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang sejak Kamis (19/3) setelah dirujuk dari RSUD Prabumulih.

Sementara pasien laki-laki warga Palembang meninggal pada pukul 05.45 WIB hari yang sama.

“Kedua pasien kita ini baru status PDP karena hasil lab belum ada. Keduanya ada penyakit diabetes melitus,” kata Zen saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumsel.

Dirinya mengungkapkan, kedua pasien dirawat di ruang isolasi yang sama namun berbeda kamar.

Hingga saat ini RSMH Palembang merawat 12 PDP virus Corona. Rinciannya, enam pasien dinyatakan negatif, dua meninggal dunia namun belum keluar hasil tesnya, sementara lima lainnya masih dirawat di ruang isolasi.

“Untuk PDP yang masih dirawat saat ini kondisinya ringan sampai sedang. Untuk orang-orang yang kontak dengan dua PDP yang meninggal ini masih kita tracing. Kalau nanti hasilnya positif, orang yang pernah kontak dengan dua pasien ini otomatis akan menjadi ODP,” kata Zen.

Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru berujar, meski belum ada hasil laboratorium untuk tes sampel dua PDP virus corona yang meninggal tersebut, tenaga kesehatan memperlakukan jenazah kedua pasien sesuai SOP layaknya pasien positif Covid-19 untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

“Kalau hasil tes nanti keluar positif, status waspada Sumsel akan langsung diubah menjadi siaga,” ujar Herman.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk hasil tes dua PDP tersebut. Pihaknya pun menyiagakan RSUD Siti Fatimah dan Ernaldi Bahar sebagai rumah sakit cadangan apabila RSMH Palembang sudah tidak dapat menampung PDP di ruang isolasi.

“Ruang isolasi RSMH Palembang itu kapasitasnya 24 orang. Nanti saya akan rapat dengan Dirut RSMH untuk mempersiapkan RS provinsi jadi second line, untuk memback up RSMH apabila sudah tidak dapat menampung PDP lagi,” kata dia. (hmy)